Bunga Tulip Istanbul, Warisan Kekhalifahan Islam Turki Utsmani
BUNGA TULIP ISTANBUL, TURKI
Bunga tulip selalu diidentikkan dengan negara Belanda. Ribuan
wisatawan datang ke Belanda hanya untuk mengagumi bunga yang cantik dan
berwarna cerah ini, yang banyak ditanam di taman-taman negara Kincir
Angin itu.
Kota Keukenhof di Belanda, setiap tahunnya bahkan dikunjungi sekitar 800.000 orang dari seluruh dunia yang ingin menyaksikan keindahan aneka bunga tulip dalam Festival Tulip yang diselenggarakan setiap tahun di kota itu. Tak heran masih banyak orang yang beranggapan bahwa bunga tulip adalah bunga asli dari Belanda.
Kota Keukenhof di Belanda, setiap tahunnya bahkan dikunjungi sekitar 800.000 orang dari seluruh dunia yang ingin menyaksikan keindahan aneka bunga tulip dalam Festival Tulip yang diselenggarakan setiap tahun di kota itu. Tak heran masih banyak orang yang beranggapan bahwa bunga tulip adalah bunga asli dari Belanda.
![]() |
Bunga Tulip di Belanda |
Bunga tulip sebenarnya bukan bunga asli Belanda, karena sebenarnya
bunga ini berasal dari Asia Tengah dan Belanda sebenarnya berhutang budi
pada kekhalifahan Islam Ustmaniyah di Turki, karena atas peran
kekhilafahan Islam inilah Belanda sekarang jadi terkenal karena bunga
tulipnya.

Asal muasal Bunga Tulip Istanbul Turki, sebenarnya bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah. Orang-orang Turki yang pertama kali membudidayakan bunga ini pada di awal tahun 1000-an dan pada masa pemerintahan kekhalifahan Ustmaniyah, terutama pada masa kekuasaan Sultan Ahmed III (1703-1730) bunga tulip berperan penting, sehingga masa Sultan Ahmed III disebut juga sebagai “Era Bunga Tulip.”
Pada masa itu, istana Sultan memiliki sebuah dewan khusus untuk
membudidayakan bunga-bunga tulip. Dewan itu dipimpin oleh seorang Turki
yang juga kepala perangkai bunga istana yang tugasnya memberikan
penilaian pada kualitas berbagai jenis bunga tulip dan memberikan nama
yang indah dan puitis bagi bunga-bunga itu antara lain dengan nama “Those
that burn the heart”, “Matchless Pearl”, “Rose of colored Glass”,
“Increaser of Joy”, “Big Scarlet”, “Star of Felicity”, “Diamond Envy”, or “Light of the Mind”.
Hanya bunga-bunga yang memiliki kualitas sempurna yang dimasukkan dalam daftar jenis-jenis bunga tulip itu, yaitu bunga tulip yang memenuhi standar dari ukuran tinggi dan kerampingan kelopak bunganya, bentuk helaian kelopaknya lancip dan jarak antar helaiannya sempit.
Hanya bunga-bunga yang memiliki kualitas sempurna yang dimasukkan dalam daftar jenis-jenis bunga tulip itu, yaitu bunga tulip yang memenuhi standar dari ukuran tinggi dan kerampingan kelopak bunganya, bentuk helaian kelopaknya lancip dan jarak antar helaiannya sempit.

Helaian kelopaknya harus halus tapi kuat, satu warna, ukuran lebar dan panjangnya pas. Tiga ratus tahun kemudian, komunitas holtikultura Belanda dan Inggris mengajukan baru memikirkan untuk melakukan klasifikasi bunga tulip yang sudah dilakukan jauh sebelumnya oleh ahli perangkai bunga Turki di kesultanan Ahmed III.
Bunga tulip baru dikenal di Belanda pada abad ke-16 dan menjadi
sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas di negeri itu. Kata
“tulip” sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya “sorban”, semacam
kain yang dililit untuk menutupi kepala.
Tidak diketahui kapan persisnya negara Kincir Angin itu mulai membudidayakan bunga tulip itu, tapi disebut-sebut bunga tulip mulai dibawa ke Belanda pada sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal yang berasal dari Istanbul.
Tidak diketahui kapan persisnya negara Kincir Angin itu mulai membudidayakan bunga tulip itu, tapi disebut-sebut bunga tulip mulai dibawa ke Belanda pada sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal yang berasal dari Istanbul.
Dokumentasi pertama tentang penanaman bunga tulip bertahun 1954 di
Kebun Raya Universitas Leiden. Menurut catatan itu, bunga tulip yang
ditanam di kebun raya universitas Leiden dibawa oleh Carolus Clusius
dari Wina, Austria, penanggungjawab taman istana di Austria. Ketika itu,
pengaruh budaya Turki sangat kuat di Austria terutama dari gaya
berpakaian yang oriental dan tradisi minum kopi.
Memasuki abad ke-17, perekonomian Belanda tumbuh pesat dan memicu
persaingan antara pecinta bunga tulip. Mereka berlomba-lomba mencari
bunga tulip yang paling indah dan tidak segan-segan membayar dengan
harga mahal untuk membeli bunga tulip itu.
Meski cerita di balik “tulip mania” ini sedikit memalukan, tapi Belanda
tetap mencintai tulip dan banyak orang yang tak ingat bahwa tulip-tulip
yang indah dan cantik itu hasil budidaya dari jaman kekhilafahan Islam
Turki Utsmani.![]() |
Bunga Tulip Hitam Istanbul |
Informasi lebih lanjut, hubungi kami di 087884412164